Masing-masing partisipan harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan peneliti, seperti “Apakah Anda
berulang kali melakukan upaya untuk mengontrol, mengurangi, atau
menghentikan penggunaan internet?”
Para peneliti membandingkan scan otak remaja tersebut dengan 16 orang remaja yang tidak mengalami kecanduan internet pada usia dan jenis kelamin yang sama.
Hasil temuan yang dipublikasikan dalam
jurnal PLoS One, menemukan bahwa remaja yang kecanduan internet memiliki
kerusakan di materi putih otaknya, sebuah bagian otak yang mengandung
serat saraf yang menghubungkan antara sel-sel tersebut.
Remaja yang memilki gangguan IAD secara
signifikan merusak materi putih otak yang menghubungkan bagian otak
lainnya, yang memainkan peran penting dalam pengolahan emosi, perilaku
kecanduan, kompulsif dan sulit mengambil keputusan.
Para ilmuwan menduga kerusakan tersebut
disebabkan oleh terganggunya mielin, selubung lemak yang membantu kerja
saraf. Rusaknya selubung tersebut mengganggu komunikasi dalam otak
sehingga seseorang berpikir perilakunya berharga dan harus diulangi
terus menerus. Kerusakan inilah yang menjadi cikal bakal dari berbagai
jenis kecanduan. (Ghiboo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar